Projo Riau Minta Pemprov Berlakukan Sekolah Tatap Muka

Projo Riau Minta Pemprov Berlakukan Sekolah Tatap Muka

VISIINDONESIA.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini sangat berdampak pada ekonomi nasional dan juga terhadap dunia pendidikan.

Sejak Covid-19 ada siswa sekolah hanya belajar di rumah menggunakan aplikasi internet, yang menimbulkan efek jenuh dan malas dikarenakan mereka tidak perlu hadir ke sekolah.

Menurut Ketua Projo Riau, Sonny Silaban efek dari daring ini juga berdampak pada minat murid untuk sekolah akan sangat berkurang dan ini sangat tidak baik bagi dunia pendidikan.

Keterbatasan fasilitas seperti gawai dan jaringan, sulitnya sosialisasi dengan teman sekelas, dan materi yang tidak tersampaikan secara maksimal juga menjadi alasan agar proses belajar dilakukan secara tatap muka.

Menurut Sonny Silaban akibat dari proses belajar by online juga dapat menyebabkan penurunan motivasi belajar, peningkatan tekanan akibat belajar secara independent, meninggalkan rutinitas sehari-hari, dan konsekuensi peningkatan angka malas untuk sekolah bagi siswa yang kerja sambilan dan  kurang mampu.

Sekolah menjadi tempat terakhir yang dibuka. Padahal tempat lain seperti mal dan pusat perbelanjaan sudah dibuka terlebih dahulu ucap Sonny Silaban Ketua Projo Provinsi Riau.

" Kenyataannya adalah mal, sinema dan semua tempat kerja sudah dibuka untuk tatap muka. Jadi sudah saatnya sekolah-sekolah kita melakukan tatap muka terbatas," ujar Ketua Projo Riau.

Pengajuan Opsi Tatap Muka juga mengatakan pada dasarnya pilihan pembelajaran tatap muka terbatas sudah dimulai sejak Januari 2021. Tetapi, orangtua murid sendiri diberikan kebebasan untuk menentukan apakah anaknya sekolah secara tatap muka atau jarak jauh.

Bahkan sebelum vaksinasi yang saat ini tengah berjalan, sekolah tatap muka sudah diperbolehkan. Tetapi pada saat sudah selesai divaksinasi itu, kewajiban sekolah untuk mengajukan opsi tatap muka.

Seperti yang disampaikan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menjelaskan jika 28 persen tenaga pendidik di Indonesia sudah menerima vaksin Covid-19.

Menurut Nadiem pada saat ini angka yang menurutnya cukup luar biasa bahwa walaupun dengan situasi dunia, dengan masalah pasokan vaksin yang sering terhambat, dengan faktor-faktor di luar kontrol, kita masih berhasil vaksinasi 28% dari 5,6 juta pendidik dan tenaga pendidik di Indonesia dalam waktu lumayan singkat dengan begitu banyaknya supply shock international dengan vaksin.

Beberapa daerah yang tenaga pendidiknya sudah disuntik vaksin. Di antaranya DKI Jakarta yang mencapai 80 persen, Yogyakarta mencapai 75 persen, Jawa Barat dan Jawa Timur masing-masing 35 persen.

Comments (0)

There are no comments yet

Related Posts

Paling Dicari

Leave a Comment