KPU Atur Pertanyaan Singkatan dan Kurangi Mikrofon Saat Debat

KPU Atur Pertanyaan Singkatan dan Kurangi Mikrofon Saat Debat

JAKARTA – Dua kali debat capres-cawapres yang telah diselenggarakan melahirkan beberapa evaluasi. Pertanyaan model singkatan yang terkesan menjebak lawan pun diharapkan tidak lagi ada sehingga perdebatan di antara kontestan berlangsung lebih substantif terkait tema yang telah ditentukan.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) August Mellaz mengatakan, KPU akan menambah tugas moderator debat, yakni memperjelas akronim kata apabila capres atau cawapres menggunakan singkatan ketika bertanya. Hal itu dilakukan usai cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka bertanya ihwal SGIE tanpa menyebut kepanjangannya saat debat cawapres pekan lalu.

"Kita juga akan optimalkan peran moderator menjalankan fungsinya, misalnya soal singkatan," kata Mellaz usai rapat evaluasi debat cawapres dengan perwakilan tim sukses tiga pasangan calon di Kantor KPU RI, Jakarta, kemarin.

Mellaz menjelaskan, sebenarnya liaison officer (LO/naradamping) setiap tim pasangan calon bertugas untuk mengingatkan capres dan cawapresnya agar tidak menggunakan akronim saat debat. Kendati begitu, moderator tetap diberikan tugas tambahan untuk menggali penjelasan akronim sebagai upaya antisipasi apabila kandidat yang tetap menggunakan singkatan.

"Nanti moderator akan bisa ambil peran ke sana (menggali penjelasan akronim), tanpa mengurangi waktu atau alokasi waktu yang dimiliki oleh capres atau cawapres pada saat debat berlangsung. (Ketika muncul pertanyaan menggunakan akronim) itu harus ditanyakan oleh moderator kepada pihak yang bertanya. Ketika sudah jelas artinya, baru kemudian dimulai lagi debatnya," kata koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU RI itu menambahkan.

Ketika ditanya apakah KPU akan melarang kandidat menggunakan akronim saat debat, Mellaz tak memberikan jawaban lugas. Dia justru kembali menjelaskan bahwa terdapat dua langkah untuk mengatasi pertanyaan berupa akronim, yakni memastikan peran LO dan menambah tugas moderator. Mellaz menyebut, perwakilan tim sukses ketika rapat evaluasi sudah "punya kesepahaman bersama" atas rencana penambahan peran moderator itu. Selanjutnya, Mellaz akan menyampaikan rencana tersebut dalam rapat pleno pimpinan KPU RI untuk diputuskan secara resmi.
photo

Debat cawapres digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023) pekan lalu. Dalam sesi tanya-jawab antarkandidat, Gibran bertanya kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Gus Imin bagaimana caranya menaikkan peringkat Indonesia di SGIE.

Imin kebingungan karena tak tahu kepanjangan SGIE. "Terus terang SGIE saya enggak paham. SGIE itu apa?" tanya Imin. Ia terpaksa menyia-nyiakan waktu menjawab pertanyaan karena menanyakan arti akronim tersebut.

Gibran lantas memberi penjelasan bahwa SGIE adalah kependekan dari State of Global Islamic Economy. Menurut Gibran, SGIE harus dimengerti karena Indonesia sedang fokus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. "Misalnya sekarang yang sudah masuk 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita. Maaf ya, Gus, kalau pertanyaannya agak sulit," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.
photo

Selain itu, KPU juga akan mengurangi mikrofon yang digunakan kandidat saat debat capres/cawapres, dari tiga menjadi satu. Satu mikrofon itu akan ditempel di podium, sehingga kandidat tak meninggalkan podium seperti yang dilakukan Gibran dan Muhaimin saat debat pekan lalu. “Mikrofonnya satu saja (yang dipasang di podium). Jadi tetap di podium. Jadi asumsinya ruang geraknya di podium itu saja," kata Mellaz.

Mellaz menjelaskan, kehadiran podium dalam debat cawapres perdana memang ditujukan agak kandidat tidak bergerak menjauh dari podium. Beda dengan debat capres yang didesain tanpa podium, sehingga kandidat bisa bergerak leluasa di atas panggung.

Ketika ditanya apakah KPU akan menegur Gibran yang berulang kali meninggalkan podium saat debat cawapres, Mellaz mengisyaratkan bahwa hal itu tidak akan dilakukan. Dia menyebut, penempatan mikrofon di podium adalah bagian dari evaluasi agar debat selanjutnya terlaksana lebih baik. "Kerjamu negur orang melulu. Enggak, maksud saya ini bagian dari evaluasi. Maksudnya evaluasi itu apa? Ya pasti dalam rangka peningkatan dan perbaikan kualitas dari debat berikutnya," kata dia.
photo

Dalam debat cawapres perdana pada 22 Desember 2023 lalu, Gibran berulang kali meninggal podium saat menyampaikan paparan. Dia maju mendekat ke arah kamera. Aksi Gibran itu lantas ditiru oleh kompetitornya, Muhaimin Iskandar.

KPU juga akan membahas kemungkinan menegur Gibran atas tindakan berulangnya 'mengompori' pendukung saat debat. Mellaz mengatakan, peluang melayangkan teguran itu dibawa ke rapat pleno karena perwakilan tim sukses pasangan capres-cawapres sudah menyampaikan masukan terkait aksi Gibran itu dalam rapat evaluasi debat di Kantor KPU RI, kemarin.

Perwakilan tim sukses juga menyampaikan masukan tertulis atas tindakan Gibran memprovokasi pendukungnya itu. "Loh iya, kan peluang-peluang itu (melayangkan teguran kepada Gibran) ada, tunggu saja hasil rapat pleno besok," kata Mellaz.

Salah satu peserta rapat evaluasi dari Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Zaid Mushafi mengatakan, pihaknya yang memberikan masukan kepada KPU terkait aksi Gibran 'mengompori' pendukung. Pihaknya meminta KPU mengambil tindakan tegas karena Gibran sudah dua kali melakukan aksi tersebut. "Kita minta ada satu tindakan tegas KPU terhadap paslon nomor 2 agar tidak melakukan tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan seperti provokasi. Itu kita minta ada ketegasan," kata Zaid kepada wartawan usai rapat evaluasi.(republika.co.id)

Comments (0)

There are no comments yet

Related Posts

Paling Dicari

Leave a Comment