Penyakit Tak Kunjung Sembuh Pria di Tandun Riau Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri.

Penyakit Tak Kunjung Sembuh Pria di Tandun Riau Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri.

VISIINDONESIA.com - ROKAN HULU -  Seorang pria inisial AS (53) warga Desa Koto Tandun, Kecamatan Tandun, Rokan Hulu (Rohul) Riau, ditemukan tewas dangan kondisi leher tergantung tali di dalam rumahnya. Diduga pria ini mengalami depresi, sehingga nekat mengakhiri hidupnya karena puluhan tahun penyakit diabetes yang dideritanya tak kunjung sembuh.

Kapolres Rokan Hulu AKBP Taufiq Lukman Nurhidayat, melalui Paur Humas Polres Rokan Hulu Ipda Totok Nurdianto mengatakan, Korban diketahui tewas tergantung pada Selasa 15 Desember 2020. Saat itu istri korban inisial FL curiga karena berkali-kali menelepon tidak dijawab oleh suaminya.

Karena curiga, lantas FL menghubungi saudaranya inisial JG (50 tahun) warga Desa Tandun untuk melihat suaminya. Karena tidak ada jawaban saat dipanggil, lantas JG ditemani tetangga korban inisial NRT (40 tahun) membuka paksa pintu rumah korban pada Selasa sekira pukul 13.50 WIB.

Saat pintu dibuka, kedua saksi terkejut melihat korban sudah dalam kondisi leher tergantung.

"Melihat itu salah seorang saksi menghubungi aparat desa setempat dan Polsek Tandun," ujar Ipda Totok Nurdianto, Jumat (18/12/20).

Mendapat informasi tersebut, Kapolsek Tandun AKP S. Sinaga memerintahkan Kanit Reskrim Ipda Ulik Iwanto dan anggota mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.

Setelah diturunkan dari tali yang menggantung lehernya, disaksikan perangkat desa dan pihak keluarga, korban yang sudah tidak bernyawa dilakukan visum di Rumah Sakit PTPTN V Tandun.

Hasil visum dokter umum dr. M. Mafirah Dani di IGD Rumah Sakit PTPN V Tandun, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, dan didapati tanda-tanda korban bunuh diri, karena ada sperma keluar dari alat kelamin korban.

"Selain itu terdapat bekas jeratan tali di leher korban, serta lidah korban terjulur dan tergigit," terang Ipda Totok Nurdianto.

Ipda Totok menambahkan,  Pihak keluarga korban sudah menerima kematian korban. Dan pengakuan keluarga, korban pernah berkata ingin mengakhiri hidupnya akibat depresi, disebabkan sudah 23 tahun penyakit diabetes yang dideritanya tidak kunjung sembuh.

"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban, dan meminta korban dibawa kembali ke rumahnya di Desa Koto Tandun untuk dikebumikan," ujar Ipda Totok Nurdianto.

Comments (0)

There are no comments yet

Related Posts

Paling Dicari

Leave a Comment